Mataram NTB - Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (AMR) NTB mengutuk Keras Pemerintah atas keputusan menaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah melakukan ini disaat yang tidak tepat dimana Pandemi Covid-19 yang melanda masyarakat selama 2 tahun yang mengakibatkan seluruh harta benda habis dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari akibat tidak bisa bekerja karena aturan PPKM yang dikeluarkan Pemerintah.
Hal ini disampaikan dengan tegas oleh Humas AMR NTB Elo Jackson yang juga salah satu orator dalam Aksi Unjuk Rasa yang dilaksanakan di depan Pintu Gerbang selatan Kantor DPRD NTB terkait penolakan Kenaikan BBM, (05/09).
"Kami baru saja melakukan reaksi atas keputusan pemerintah menaikan harga BBM, kami tegas menolak. Penolakan ini kami sampaikan ke pemerintah melalui DPRD NTB untuk diteruskan ke pemerintah pusat, "ungkap Elo beberapa menit setelah aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD NTB selesai.
Ia menegaskan di hadapan media ini bahwa akan mengancam melakukan demo dengan jumlah masa yang lebih besar lagi jika tuntutan kami dari segenap kelompok Mahasiswa dan masyarakat yang berdemo hari ini tidak di tindak lanjuti.
"Tadi kami tegaskan kepada Ketua DPRD Provinsi NTB untuk segera tuntutan kami di sampaikan ke pusat. Bila dalam waktu beberapa hari kedepan belum ada reaksi dari pemerintah atau DPRD NTB maka kami pastikan datang lagi unjuk rasa dengan kekuatan lebih besar, "tegas Elo.
Baca juga:
Berpisah Demi Tugas dan Prestasi
|
Pada kesempatan itu pula Elo menceritakan bahwa dalam aksi demonstrasi ini sempat berdialog dengan Ketua DPRD NTB namun menurutnya tidak merasa puas karena komitmen yang disampaikan oleh ketua DPRD Ibu Isvie Rupaedah tidak tegas. Ia tidak berani mengatasnamakan lembaga untuk menolak kenaikan BBM yang dikeluarkan pemerintah.
"Ibu ketua tadi pada saat dialog tidak tegas menolak kebijakan pemerintah tentang kenaikan BBM bahkan kami tantang untuk memasang spanduk di depan kantor DPRD NTB yang bunyinya "DPRD NTB Menolak kenaikan BBM", Bu ketua tidak berani, namun ia secara pribadi sepakat menolak, "beber Elo.
Perlu diketahui bahwa berdasarkan pantauan media ini ada kurang lebih 1500 orang peserta demo dari berbagai elemen kelompok Mahasiswa dan Masyarakat. Diantaranya yang jelas terlihat oleh media ini adalah HMI dari berbagai komisariat, PMII Bali - Nusra, GMNI, IMM NTB, BEM UMM serta berbagai kelompok, organisasi serta aliansi baik mahasiswa maupun masyarakat.
Titik demonstrasi terdiri dari dua tempat yaitu di depan gerbang Selatan dan titik kumpul kedua di Depan gerbang Utara Kantor DPRD NTB dengan melakukan orasi penyampaian aspirasi yang dilakukan secara bergantian di dua titik kumpul tersebut oleh masing-masing Kompol secara bergantian.
Dari apa yang disampaikan oleh masing-masing kelompok mahasiswa dan masyarakat disimpulkan bahwa seluruhnya menunjukan aksi tidak menerima alias Menolak Kebijakan pemerintah atas kenaikan harga BBM yang menurut seluruh kelompok tidak dalam situasi yang tepat, karena hal itu dapat berdampak kepada kenaikan harga bahan pokok lainnya serta biaya pendidikan.
Saat aksi demontrasi berjalan kurang lebih satu setengah jam terlihat situasi memanas, baik dipintu salatan maupun di pintu Utara gedung DPRD NTB terlihat saling dorong antara massa pendemo dengan aparat pengamanan (polisi).
Aksi saling dorong tersebut terjadi saat sejumlah massa pendemo belum di temui oleh Ketua DPRD NTB, dan bahkan situasi semakin memanas ketika salah satu kelompok mahasiswa membakar atribut demo berupa Ban kendaraan dan beberapa kayu sehingga mengakibatkan kepulan asap.
Selang beberapa menit kemudian Ketua DPRD NTB Ibu Baiq Isvie Rupaedah akhirnya keluar menemui para pendemo baik di titik pintu selatan maupun pintu Utara sehingga terjadi dialog yang alot antara masa pendemo dengan ketua DPRD NTB.
Baca juga:
Lapas Selong, Kembali rumahkan dua orang WBP
|
Aksi Demonstrasi yang berlangsung kurang lebih 4 jam tersebut akhirnya usai, setelah ketua DPRD NTB menemuinya di depan kedua pintu gerbang. Masa mulai membubarkan diri satu demi satu sekitar pukul 13:15 wita.
Sementara itu Saat wartawan media ini menemui Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah di ruang kerjanya usai Demo mengatakan pihaknya akan Menindaklanjuti apa tuntutan dari para pendemo.
"Akan kami siapkan tuntutan adek-adek mahasiswa tadi, kami harus pisahkan mana yang untuk pusat mana yg untuk daerah, "ungkap Isvie buru-buru.
Tuntutan yang untuk pusat seperti penolakan kenaikan BBM, hari ini akan kami siapkan untuk di teruskan ke presiden melalui DPR RI, sedangkan tuntutan lain untuk daerah NTB maka kami secepatnya mempersiapkan rapat bersama gubernur NTB membahas tentang tuntutan tersebut.
Terkait jalannya aksi demonstrasi, Ketua DPRD NTB mengatakan berjalan lancar, dan kondusif. Hal ini tidak terlepas dari peran Polri dalam hal ini Kapolda NTB yang telah mempersiapkan pengamanan sehingga aksi ini berlangsung lancar dan massa membubarkan diri dengan tertib.
"Saya perlu sampaika. Apresiasi kepada Kapolda NTB atas partisipasinya dalam menjalankan tugasnya selaku pengayom dan pelindung masyarakat, dan terlihat tadi meskipun pak polisi dilempar pake botol plastik atau didorong namun tetap tenang menghadapinya, terimakasih pak polisi sudah menjaga NTB ini tetap tenang, "pungkasnya.(Adb)