Mataram NTB - Berbagai upaya telah dilakukan untuk menciptakan situasi kondusif di wilayah lingkungan Monjok dan Lingkungan Karang Taliwang pasca Penganiayaan di wilayah lingkungan Karang Taliwang yang menyebabkan salah seorang Korban mengalami luka akibat benda tajam.
Peristiwa tersebut saat ini sedang ditangani serius oleh Polresta Mataram untuk segera mengungkap Pelakunya. Namun karena minimnya petunjuk yang didapat, kasus penganiayaan tersebut belum dapat terungkap siapa Pelakunya. Hal ini berbuntut kepada kurang baiknya Situasi Kamtibmas di kedua Lingkungan.
Dimana Warga karang Taliwang menduga pelaku Penganiayaan adalah warga Monjok sehingga beberapa warga atau pemuda setempat hendak membalas dengan melakukan berbagai kalimat dan tindakan provokasi yang dapat memancing kemarahan warga Monjok. Sementara Warga Monjok tidak terlalu merespon peristiwa tersebut karena menganggap bukan dari mereka yang melakukan dan bahkan Tokoh Setempat bersedia menemukan pelakunya bila hasil ungkap Polresta Mataram benar-benar menyatakan pelakunya warga masyarakat Lingkungan Monjok.
Situasi tidak kondusifnya di dua lingkungan tersebut membuat aparat keamanan yang ada di kota Mataram seperti Polresta Mataram, Kodim 1606 / Mataram serta Sat Pol PP kota Mataram tidak henti-hentinya melakukan penjagaan di kedua wilayah baik siang, sore Malam dan bahkan hingga pagi dan begitu seterusnya hingga hari ke 5 pasca peristiwa tersebut terjadi.
Menanggapi kondisi itu Polresta Mataram berinisiatif melakukan Rapat Koordinasi penyelesaian Sengketa Monjok - Taliwang yang berlangsung di Mapolresta Mataram, Senin (02/10/2023).
Rakor yang di pimpin Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa SIK MH, dihadiri Dandim 1606/ Mataram, Asisten 1 Pemkot Mataram, Wakapolresta Mataram, Kasubdit I Intelkam Polda NTB, Kasi Intel Kodim 1606, KabagOps Polresta Mataram, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba, Kasat Intelkam, Kepala Kesbangpoldagri Kota Mataram, Kasat Pol PP Kota Mataram, Camat Cakranegara, Camat Selaparang, Koramil Mataram, Koramil Cakranegara serta Lurah Monjok dan Lurah Taliwang.
Dalam Rakor tersebut, Kapolresta Mataram memaparkan secara gamblang situasi yang terjadi di kedua Lingkungan tersebut hingga saat ini dimana segenap aparat keamanan melakukan penjagaan siang malam secara bergantian hingga hampir satu Minggu ini untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang muncul akibat peristiwa yang terjadi baru-baru ini.
Kapolresta Mataram pada kesempatan itu memaparkan beberapa perencanaan sebagai upaya mengakhiri permasalahan kedua lingkungan terlebih terhadap Lingkungan Karang Taliwang yang hingga saat ini Masi merasa belum puas akibat belum terungkapnya Pelaku penganiayaan warganya.
Baca juga:
Truk Tronton Masuk Jurang
|
Diantaranya Polresta Mataram akan melakukan Langkah Persuasif terlebih dahulu. Langkah persuasif tersebut akan dilakukan oleh selutlruh komponen baik Polri, TNI maupun Kota Mataram secara masif hingga 5 hari kedepan sebagai upaya menciptakan Kamtibmas di kota Mataram menjelang Event Internasional mulai 13 Oktober 2023.
Namun Jika dalam waktu 5 hari upaya tersebut tidak mempengaruhi situasi kearah yang lebih kondusif maka Kapolresta Mataram dengan tegas berencana melakukan tindakan refresif atau penindakan dengan mengupayakan seluruh data yang ada baik unsur TNI, Polri maupun Pemerintah.
"Saya telah melakukan koordinasi ini dengan beberapa Polres, unsur TNI, Pemerintah melalui PolPP, serta Brimobda, Personil gabungan ini berjumlah hingga 2500 personel. Dan ini kita lakukan bila langkah persuasif yang kita upayakan tidak menuai hasil yang baik, "tutup Kapolresta.
Sementara itu Dandim 1606/Mataram Letkol Arm. Muhammad Syaifudin Khoiruzzaman S.Sos. M.Han., mengatakan sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh Kapolresta Mataram untuk.enciptakan situasi Keamanan menjelang datangnya tamu pejabat negara baik nasional maupun nasional yang akan berada di Lombok sejak 10 Oktober 2023 mendatang yang akan menyaksikan event internasional MotoGP.
"Tentu tidak mungkin saat Presiden kita ataupun pejabat lainnya serta wisatawan yang datang ke Lombok saat itu situasi kita di Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi NTB dalam keadaan tidak kondusif. Oleh karena itu apapun yang akan dilakukan oleh Polresta Mataram Kodim 1606/ Mataram siap ikut serta mendukung, "Jelasnya dengan sangat tegas.
Begitu pula dengan Pemerintah Kota Mataram yang juga sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Polresta Mataram dalam upaya menjaga Kamtibmas di Kota Mataram menjelang Pelaksanaan MotoGP dan tahapan Pemilu 2024.
Melalui Asisten 1 Pemkot Mataram L. Martawang yang juga hadir pada Rakor Penyelesaian Sengketa Monjok - Taliwang tersebut mengatakan bahwa pada prinsipnya Pemerintah Kota Mataram sangat mendukung langkah-langkah yang akan diambil Kapolresta Mataram dalam mengakhiri bentrok yang terjadi antar kedua lingkungan di Kota Mataram tersebut.
Ia juga sangat bersedia bahwa seluruh elemen yang ada untuk melakukan kegiatan yang masif berupa sosialisi kepada masyarakat di kedua lingkungan sebagai upaya persuasif yang kita laksanakan untuk mendamaikan situasi ketegangan yang terjadi di lingkungan Taliwang.
"Semoga upaya Sosialisasi yang kita lakukan, nantinya dapat mengurungkan niat kita untuk melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap situasi di kedua lingkungan tersebut. Namun jika memang tindakan Refresif yang harus kita lakukan maka mari bersama-sama secara bahu membahu kita lakukan demi kemaslahatan masyarakat kita lainnya serta Demi terciptanya Kamtibmas yang kondusif di Kota Mataram yang sebentar lagi akan dikunjungi banyak tamu dari berbagai negara, "tutupnya. (Adb)