Aksi Gedor Sahbandar, Ketua DPU Organda Benete Angkat Bicara

Sumbawa Barat NTB - Aksi yang dilakukan sejumlah LSM ke Sahbandar Kelas II Benete yang bergerak saat ini diduga ditunggangi kepentingan oknum politisi. 

"Menurut informasi yang kami terima, gerakan yang mengatasnamakan LSM ada yang membekingi atau ditunggangi oleh kepentingan politik, yang dimana oknum politisi yang mempunyai perusahaan di bidang itu, " ungkap Ketua Dewan Pimpinan Unit (DPU) Organda Benete, Ricky Natantama kepada media ini via telepon, Rabu (01/11/2023).

Baca juga: Terkait Masa Berlaku Paspor 10 Tahun, Kakanwil Kemenkumham NTB Berikan Arahan Seluruh Unit Kerja Imigrasi

Menurut Ricky, gerakan ini adalah bentuk provokatif yang sengaja dibentuk, agar para pengusaha lokal dibenturkan. Bahkan menurut data di Sahbandar Benete kata Ricky, terdapat 60 masyarakat lokal aktif mendapatkan job yang terfasilitasi hingga saat ini.

Baca juga: Rutan Praya Ikuti Arahan Inspektur Jenderal Terkait 3M

"Inikan bentuk adu domba dan masyarakat yang mencari makan di situ, " katanya geram.

Baca juga: Harkas : Utamakan Kesejahteraan Anggota Tanpa Melemahkan Idealis Seorang Wartawan

Lanjut Ricky, pihaknya sudah berkoordinasi ke Aparat Penengah Hukum (APH) dalam hal ini Kepolisian setempat, untuk memberikan analis terkait gerakan teman-teman LSM, masyarakat lokal dirugikan. Jangan karena kebutuhan perorangan, lantas mehilangkan pekerjaan orang banyak. 

Baca juga: Antisipasi Banjir, Bhabinkamtibmas Monjok Timur Dan Warga Lakukan Gotong Royong

"Kami sangat sayangkan oknum politisi yang mempunyai perusahaan di bagian itu yang tidak merasa puas, justru membuat kisruh untuk kepentingannya. Padahal sebelumnya oknum tersebut sudah mendapatkan berbagai job di Sahbandar, " bebernya.

Ilyas M.Natsir Kepala Sahbandar Kelas II Benete Kabupaten Sumbawa Barat 

Baca juga: Diperlakukan Tidak Manusiawi, PMI Asal Lombok Utara Mengadu Ke Pemda KLU

Dikonfirmasi terpisah, Ilyas M Natsir yang diduga menyuru aksi tersebut mengaku tidak pernah mengadu domba masyarakat.

"Saya tidak pernah menyuruh Pak Daeng untuk menghalang-halangi rencana aksi mereka (LSM). Saya juga tidak pernah menyuruh dan berkomunikasi sama beliau (Daeng, Red), " jawabnya singkat. 

Lanjutnya, Ini semata-semata issu persaingan usaha dan tidak benar syahbandar yang mengatur penunjukan pekerjaan  kegiatan bongkar muat, hal itu dilakukan be to be oleh perusahaan Bonkar muat dengan pemilik Barang (ditunjuk sama pemilik barang) tidak ada keterkaitan dengan syahbandar, In shaa Allah Kami Profesinal dan pelayanan sudah dengan Inaportnet (by sistem). (Adb)